Kelompok III : Kitab Pengajaran dan Surat para Rasul ( Roma – Judas)
A. Pengantar
Kelompok ini adalah surat para rasul yang berisikan nasehat dan poengajaran tentang iman dan aturan-aturan gereja.
Setiap surat dikirimkan sesuai dengan persoalan yang dihadapi oleh jemaat pada waktu itu. Oleh karena supaya pengertian kita tentang kitab pengajaran ini lebih jelas, harus kita pelajari apa sebenarnya yang terjadi pada setiap jemaat tempat dikirimkannya surat tersebut.
Oleh karena itu dapat kita katakana bahwa dasar penulisan surat-surat ini adalah untuk mengembalakan jemaat sesuai dengan persoalan yang dihadapinya (Surat Penggembalaan).
B. Pembagian
Ada 21 kitab yang masuk kelompok II ini, yaitu :
- Roma
- I Korintus
- II Korintus
- Galatia
- Efesus
- Filipi
- Kolose
- I Tessalonika
- II Tessalonika
- I Timotius
- II Timotius
- Titus
- Filemon
- Ibrani
- Yakobus
- I Petrus
- II Petrus
- I Yohanes
- II Yohanes
- III Yohanes
- Yudas
Menurut penulisnya dapat kita kelompokkan menjadi :
- Surat-surat Rasul Paulus ada 13 (Roma – Filemon), yang juga dapat dibagi 3 bagian, yaitu : Surat kepada jemaat (Roma – Tessalonika), surat penggembalaan / surat pastoral (I-II Timotius-Titus) dan surat pribadi (kepada Filemon). Ada surat yang dikirim paulus ketika dia dipenjara yaitu Kolose, Efesus, Filipi dan kepada Filemon.
- Surat umum yaitu surat Ibrani, surat rasul Yakobus, surat rasul Petrus, surat rasul Yohanes dan surat rasul Yudas. Artinya tidak dikirimkan khusus kepada suatu jemaat, tetapi kepada seluruh jemaat.
C. Penjelasan setiap Surat
1. Roma
Surat kepada jemaat di roma dituliskan Paulus kira-kira tahun 57 M. Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma ditulis untuk mempersiapkan mereka terhadap kunjungannya kepada mereka. Menurut rencana, Paulus akan bekerja sementara waktu di antara orang-orang Kristen di sana, kemudian dengan bantuan mereka, ia ingin pergi ke Spanyol. Paulus menulis surat ini untuk menjelaskan pengertiannya tentang agama Kristen dan tuntutan-tuntutannya yang praktis untuk kehidupan orang-orang Kristen.
Setelah menyampaikan salamnya kepada orang-orang dalam jemaat di Roma, dan memberitahukan kepada mereka tentang doanya bagi mereka, Paulus mengemukakan tema suratnya ini: "Dengan Kabar Baik itu Allah menunjukkan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah dengan percaya kepada Allah, dari mula sampai akhir" (1:17).
Setelah itu Paulus menguraikan temanya itu. Semua orang -- baik Yahudi maupun bukan Yahudi -- perlu diperbaiki hubungannya dengan Allah, sebab semuanya sama-sama berada dalam kekuasaan dosa. Hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Kemudian Paulus menguraikan tentang hidup baru yang dialami oleh manusia kalau bersatu dengan Kristus. Hidup baru itu tumbuh karena adanya hubungan yang baru dengan Allah. Orang yang sudah percaya kepada Yesus, hidup damai dengan Allah, dan Roh Allah membebaskan dia dari kekuasaan dosa dan kematian. Dalam pasal 5-8 Paulus menjelaskan juga tujuan Hukum-hukum Allah dan kuasa Roh Allah di dalam kehidupan orang percaya. Kemudian Paulus menjelaskan bahwa orang Yahudi dan bukan Yahudi termasuk dalam rencana Allah untuk umat manusia. Paulus menyimpulkan bahwa penolakan Yesus oleh orang Yahudi sudah termasuk dalam rencana Allah untuk menolong manusia berdasarkan rahmat-Nya melalui Yesus Kristus. Paulus yakin bahwa orang Yahudi tidak selalu akan menolak Yesus. Akhirnya Paulus menulis tentang bagaimana orang harus hidup sebagai orang Kristen, terutama sekali tentang caranya mempraktekkan kasih dalam hubungan dengan orang-orang lain. Untuk itu Paulus memilih pokok-pokok seperti berikut ini: melayani Allah, kewajiban orang Kristen terhadap negara dan sesama orang Kristen, dan berbagai-bagai persoalan yang menyangkut hati nurani. Paulus menutup suratnya ini dengan pesan-pesan pribadi dan puji-pujian kepada Allah.
Isi :
• Pendahuluan dan tema 1:1-17
• Kebutuhan manusia akan keselamatan 1:18--3:20
• Jalan keselamatan dari Allah 3:21--4:25
• Hidup baru karena bersatu dengan Kristus 5:1--8:39
• Israel dalam rencana Allah 9:1--11:36
• Kelakuan Kristen 12:1--15:13
• Penutup dan salam pribadi 15:14--16:27
2. I Korintus
Dituliskan Paulus kira-kira tahun 57 M kepada jemaat di Korintus Maksudnya adalah utnuk menentang ajaran-ajaran sesat dan meluruskan pengertian yang salah dalam jemaat Korintus.
Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Korintus ditulis untuk membahas persoalan-persoalan yang timbul di dalam jemaat yang telah didirikan oleh Paulus di Korintus itu. Persoalan-persoalan tersebut adalah mengenai kehidupan dan kepercayaan Kristen. Pada waktu itu Korintus adalah sebuah kota Yunani, ibukota provinsi Akhaya yang termasuk wilayah pemerintahan Roma. Kota ini, yang penduduknya terdiri dari banyak macam bangsa, terkenal karena kemajuannya dalam perdagangan, kebudayaannya yang tinggi, tetapi juga karena keadaan susilanya yang rendah dan karena adanya bermacam-macam agama di situ.
Yang terutama menjadi pikiran Rasul Paulus ialah persoalan tentang perpecahan dan kebejatan di dalam jemaat, dan tentang persoalan-persoalan seks dan perkawinan, persoalan hati nurani, tata tertib dalam jemaat, karunia-karunia Roh Allah, dan tentang bangkitnya orang mati. Dengan pandangan yang dalam, Paulus menunjukkan bagaimana Kabar Baik dari Allah itu menyoroti persoalan-persoalan tersebut.
Pasal 13 melukiskan ciri-ciri kasih yang sejati. Pasal ini mungkin merupakan pasal yang paling terkenal di antara semua pasal lainnya di buku ini.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-9
• Keretakan dalam gereja 1:10--4:21
• Soal seks dan kehidupan keluarga 5:1--7:40
• Orang Kristen dan orang yang tidak menyembah Allah 8:1--11:1
• Kehidupan jemaat dan ibadah 11:2--14:40
• Perihal bangkitnya Kristus dan orang-orang Kristen dari kematian 15:1-58
• Sumbangan untuk orang-orang Kristen di Yudea 16:1-4
• Hal-hal pribadi dan penutup 16:5-24
3. II Korintus
Ditulis pada akhir tahun 57 M di Makedonia. Surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat di Korintus ini ditulis pada masa yang sulit dalam hubungan Paulus dengan jemaat itu. Ada anggota-anggota dari jemaat itu yang rupanya telah menyerang Paulus dengan keras, tetapi Paulus menunjukkan bahwa ia ingin sekali berbaik. Ia memperlihatkan kegembiraannya ketika hal itu terjadi.
Dalam bagian pertama suratnya ini Paulus menguraikan tentang hubungannya dengan jemaat di Korintus. Ia menjelaskan di situ mengapa ia mengecam dengan keras perlawanan dan celaan terhadap dirinya yang dilakukan oleh jemaat itu. Setelah mengemukakan hal itu, ia selanjutnya menyatakan kegembiraannya bahwa kecamannya yang keras itu sudah menghasilkan pertobatan dan kerukunan. Kemudian ia mengajak supaya jemaat itu mengumpulkan sumbangan untuk menolong orang-orang Kristen yang hidup berkekurangan di Yudea. Pada pasal-pasal terakhir Paulus mengemukakan pembelaan dirinya mengenai kedudukannya sebagai rasul terhadap beberapa orang di Korintus yang menganggap diri sendiri rasul sejati, dan menuduh Paulus sebagai rasul palsu.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-11
• Paulus dan jemaat di Korintus 1:12--7:16
• Sumbangan untuk orang-orang Kristen di Yudea 8:1--9:15
• Pembelaan Paulus mengenai kekuasaannya sebagai rasul 10:1--13:10
• Penutup 13:11-13
4. Galatia
Dituliskan kira kira tahun 48 M di Antiokhia. setelah Kabar Baik tentang Yesus mulai diberitakan dan diterima di antara orang-orang bukan Yahudi, timbullah pertanyaan apakah untuk menjadi seorang Kristen yang sejati orang harus mentaati hukum agama Yahudi. Paulus mengemukakan bahwa hal itu tidak perlu -- bahwa sesungguhnya satu-satunya dasar yang baik untuk kehidupan Kristen adalah percaya kepada Kristus. Dengan kepercayaan itu hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali. Tetapi orang-orang yang menentang Paulus telah datang ke jemaat-jemaat di Galatia, yaitu sebuah provinsi Roma di Asia Kecil. Mereka berpendapat bahwa untuk berbaik kembali dengan Allah, orang harus melaksanakan hukum agama Yahudi.
Surat Paulus Kepada Jemaat-jemaat di Galatia ini ditulis untuk menolong orang-orang yang telah disesatkan oleh ajaran-ajaran salah itu, supaya mereka kembali taat kepada ajaran yang benar. Paulus mulai dengan mengatakan bahwa ia berhak disebut rasul Yesus Kristus. Dengan tegas Paulus mengatakan bahwa panggilannya untuk menjadi rasul berasal dari Allah, bukan dari manusia. Juga bahwa tugasnya ditujukan terutama sekali kepada orang bukan Yahudi (1-2). Setelah itu Paulus membentangkan pendiriannya bahwa hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali hanya melalui percaya kepada Allah (3-4). Di dalam pasal-pasal terakhir buku ini (5-6), Paulus menunjukkan bahwa cinta kasih yang timbul pada diri orang Kristen karena ia percaya kepada Kristus, akan dengan sendirinya menyebabkan orang itu melakukan perbuatan-perbuatan Kristen.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-10
• Hak Paulus sebagai rasul 1:11--2:21
• Kabar Baik tentang rahmat Allah 3:1--4:31
• Kebebasan dan kewajiban orang Kristen 5:1--6:10
• Penutup 6:11-18
•
5. Efesus
Ditulis kita-kira tahun 59-60 M dan dikirimkan ketika Paulus berada di penjara. Dalam Surat Paulus Kepada Jemaat di Efesus, penulis menekankan Rencana Allah agar "Seluruh alam, baik yang di surga maupun yang di bumi, menjadi satu dengan Kristus sebagai kepala" (1:10). Surat ini merupakan juga seruan kepada umat Allah supaya mereka menghayati makna rencana agung dari Allah itu untuk mempersatukan seluruh umat manusia melalui Yesus Kristus.
Di dalam bagian pertama surat Efesus ini dikemukakan bagaimana penyatuan itu terjadi. Untuk menjelaskan hal itu ia menceritakan bagaimana Allah Bapa telah memilih umat-Nya, bagaimana Allah melalui Yesus Kristus, Anak-Nya, mengampuni dan membebaskan umat-Nya dari dosa, dan bagaimana janji Allah itu dijamin oleh Roh Allah. Di dalam bagian kedua, diserukan kepada para pembacanya supaya mereka hidup rukun agar kesatuan mereka sebagai umat yang percaya kepada Kristus dapat terlaksana.
Untuk menunjukkan bahwa umat Allah sudah menjadi satu karena bersatu dengan Kristus, penulis memakai beberapa kiasan. Jemaat adalah seperti tubuh dengan Kristus sebagai kepalanya, atau seperti sebuah bangunan yang batu sendinya ialah Kristus, atau seperti seorang istri dengan Kristus sebagai suaminya. Penulis sangat terharu ketika mengingat akan rahmat Allah melalui Kristus, sehingga ungkapan-ungkapan yang dipakainya dalam suratnya menunjukkan bahwa hatinya makin meluap dengan perasaan syukur dan pujian kepada Tuhan. Segala sesuatu ditinjaunya dari segi kasih Kristus, dari segi pengurbanan-Nya, pengampunan-Nya, kebaikan hati-Nya dan kesucian-Nya.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-2
• Kristus dengan gereja-Nya 1:3--3:21
• Kehidupan yang baru sebagai orang Kristen 4:1--6:20
• Penutup 6:21-24
6. Filipi
Surat kepada jemaat Filipi ini sering juga disebut surat Sukacita, karena Paulus banyak menyatakan tentang sukacitanya melihat jemaat Filipi tersebut. Ditulis kira-kira tahun 62 M. Jemaat di Filipi adalah jemaat pertama yang didirikan Paulus di Eropa. Filipi terletak di Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma.
Surat Paulus Kepada Jemaat di Filipi ini ditulis ketika Paulus berada di penjara. Hatinya pada saat itu cemas karena ada pekerja-pekerja Kristen yang menentangnya. Juga karena di dalam jemaat di Filipi itu ada orang-orang yang mengajarkan ajaran-ajaran yang menyesatkan. Meskipun demikian surat Paulus ini bernada gembira dan penuh harapan. Apa sebabnya demikian? Tidak lain hanyalah karena Paulus percaya sekali kepada Kristus.
Paulus menulis surat ini karena pertama-tama ia mau mengucapkan terima kasih kepada jemaat di Filipi atas pemberian yang telah diterimanya dari mereka ketika ia berada dalam kesukaran. Dan dalam kesempatan ini pula ia ingin memberi dorongan kepada mereka supaya mereka berani dan tabah dalam menghadapi kesukaran. Ia minta dengan sangat supaya mereka rendah hati seperti Yesus, dan tidak dikuasai oleh perasaan angkuh dan mementingkan diri sendiri. Ia mengingatkan mereka bahwa hanya karena rahmat Allah sajalah, Allah membuat mereka bersatu dengan Kristus berdasarkan percaya mereka kepada-Nya, bukan karena mereka taat menjalankan upacara-upacara agama yang ditentukan dalam hukum agama Yahudi. Selanjutnya Paulus menulis juga tentang kegembiraan dan sejahtera yang diberikan Allah kepada orang-orang yang hidup bersatu dengan Kristus.
Ciri khas surat ini ialah tekanannya pada kegembiraan, keteguhan hati, kesatuan, dan ketabahan orang Kristen dalam mempertahankan percayanya kepada Kristus dan dalam menjalani hidup sebagai orang Kristen. Surat ini menunjukkan juga betapa cintanya Paulus kepada jemaat di Filipi itu.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-11
• Keadaan Paulus sendiri 1:12-26
• Kehidupan orang Kristen 1:27--2:18
• Rencana untuk Timotius dan Epafroditus 2:19-30
• Peringatan terhadap musuh-musuh dari luar dan dari dalam 3:1--4:9
• Paulus dan kawan-kawannya di Filipi 4:10-20
• Penutup 4:21-23
7. Kolose
Ditulis kira-kira tahun 59 M. Kolose adalah sebuah kota di Asia Kecil, sebelah timur kota Efesus. Bukan Paulus yang mendirikan jemaat di Kolose ini, tetapi ketika ia mengutus pekerja-pekerja dari Efesus, ibukota sebuah provinsi Roma di Asia Kecil, ia merasa bertanggung jawab juga atas jemaat di Kolose itu. Paulus sudah menerima berita bahwa di dalam jemaat itu ada guru-guru yang mengajar ajaran-ajaran yang salah. Guru-guru itu berkeras bahwa untuk mengenal Allah dan diselamatkan dengan sempurna, orang harus menyembah "roh-roh yang menguasai dan memerintah semesta alam". Di samping itu, kata guru-guru itu, orang haruslah pula taat menjalankan peraturan-peraturan sunat, pantangan dan lain sebagainya.
Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose ini ditulis untuk mengemukakan ajaran Kristen yang benar dan menentang ajaran-ajaran salah yang diajarkan oleh guru-guru palsu itu. Inti sari surat ini ialah bahwa Yesus Kristus sanggup memberi keselamatan yang sempurna dan bahwa ajaran-ajaran yang lainnya itu hanya menjauhkan orang dari Kristus. Melalui Kristus, Allah menciptakan dunia ini, dan melalui Kristus pula Allah menyelamatkannya. Hanyalah melalui bersatu dengan Kristus, dunia mempunyai harapan untuk diselamatkan. Selanjutnya Paulus menguraikan hubungan antara ajaran yang agung itu dengan kehidupan orang Kristen.
Perlu dikemukakan di sini bahwa Tikhikus -- yang membawa surat ini ke Kolose untuk Paulus -- ditemani oleh Onesimus, hamba yang disuruh oleh Paulus untuk kembali kepada tuannya, yaitu Filemon, seorang anggota jemaat di Kolose.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-8
• Sifat dan peranan Kristus 1:9--2:19
• Hidup baru yang dialami orang-orang Kristen 2:20--4:6
• Penutup 4:7-18
8. I –II Tessalonika
Surat I kepada jemaat Tesalonika ditulis kira-kira tahun 50-51 M di Korintus. Tesalonika adalah ibukota Makedonia, sebuah provinsi kerajaan Roma. Jemaat di Tesalonika didirikan oleh Paulus setelah ia meninggalkan Filipi. Tetapi tidak lama sesudah itu, orang-orang Yahudi yang iri hati kepada Paulus mulai menentang usaha Paulus untuk memberitakan ajaran Kristen kepada orang-orang bukan Yahudi yang telah menunjukkan minat terhadap agama Yahudi. Terpaksalah Paulus meninggalkan Tesalonika dan pergi ke Berea. Kemudian setelah ia tiba di Korintus, ia menerima surat dari Timotius, kawan dan rekannya, tentang keadaan jemaat di Tesalonika.
Jadi, Surat Paulus Yang Pertama Kepada Jemaat di Tesalonika ini ditulis untuk memberi dorongan dan keteguhan kepada mereka. Paulus bersyukur atas berita yang diterimanya tentang iman dan kasih mereka. Ia mengingatkan mereka mengenai kehidupannya sendiri ketika ia masih berada di tengah-tengah mereka. Setelah mengemukakan semuanya itu, Paulus menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka tentang kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Kalau seorang Kristen meninggal sebelum Kristus datang kembali, dapatkah orang itu menerima hidup yang kekal dan sejati dari Kristus? Kapankah Kristus akan datang? Paulus menasihatkan supaya mereka terus bekerja dengan tenang sambil menantikan kedatangan Kristus dengan penuh harapan.
Isi :
• Pendahuluan 1:1
• Syukur dan pujian 1:2--3:13
• Nasihat mengenai bagaimana seharusnya kelakuan orang Kristen 4:1-12
• Penjelasan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kalinya 4:13--5:11
• Nasihat-nasihat terakhir 5:12-22
• Penutup 5:23-28
Kebingungan mengenai kedatangan Kristus yang kedua kalinya masih terus menimbulkan persoalan-persoalan di dalam jemaat di Tesalonika. Surat Paulus Yang Kedua Kepada Jemaat di Tesalonika ditulis untuk membereskan persoalan itu. Mereka berpendapat bahwa saat Kristus datang untuk kedua kalinya sudah tiba. Pendapat itu salah, kata Paulus. Sebab, sebelum Kristus kembali ke dunia, kekejaman dan kejahatan di dunia akan memuncak dahulu di bawah pimpinan seseorang yang dikenal sebagai "Manusia Jahat" dan yang akan menentang Kristus.
Paulus menekankan kepada para pembacanya bahwa mereka perlu sekali bertahan dalam kepercayaan mereka kepada Kristus sekalipun hidup mereka sukar dan mereka harus menderita. Paulus menasihatkan supaya mereka masing-masing bekerja untuk nafkah mereka, sama seperti Paulus dan rekan-rekannya. Juga supaya mereka tekun berbuat baik.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-2
• Pujian dan anjuran 1:3-12
• Penjelasan tentang kedatangan Kristus ke dunia untuk kedua kalinya 2:1-17
• Nasihat mengenai bagaimana seharusnya kelakuan orang Kristen 3:1-15
• Penutup 3:16-18
9. I-II Timotius & Titus
Surat kepada Timotius ditulis kira-kira tahun 65 M dan kepada Titus kira-kira tahun 66 M. Timotius adalah seorang Kristen yang masih muda di Asia Kecil, yang telah menjadi kawan dan pembantu Paulus dalam pekerjaan Paulus. Ayah Timotius seorang Yunani dan ibunya Yahudi. Dalam Surat Paulus Yang Pertama Kepada Timotius, dibentangkan tiga hal yang ada sangkut pautnya satu sama lain.
Pertama-tama ialah peringatan kepada Timotius terhadap ajaran-ajaran salah yang terdapat di dalam jemaat. Ajaran-ajaran itu merupakan campuran faham Yahudi dan faham bukan Yahudi berdasarkan kepercayaan bahwa semesta alam sudah jahat, dan keselamatan hanya dapat diperoleh kalau orang mempunyai pengetahuan tentang rahasia tertentu, dan mentaati peraturan-peraturan seperti misalnya peraturan tidak boleh kawin, pantang makanan-makanan tertentu dan lain sebagainya.
Kedua, ialah petunjuk-petunjuk kepada Timotius mengenai pengurusan jemaat dan mengenai ibadat. Dijelaskan baginya sifat-sifat orang yang boleh menjadi penilik dan pembantu jemaat. Akhirnya Timotius diajar mengenai bagaimana ia dapat menjadi seorang hamba Yesus Kristus yang baik dan mengenai tanggung jawabnya terhadap setiap golongan orang yang menjadi anggota jemaat.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-2
• Petunjuk-petunjuk mengenai jemaat dan para pengurusnya 1:3--3:16
• Petunjuk-petunjuk kepada Timotius mengenai pekerjaannya 4:1--6:21
Surat Paulus Yang Kedua Kepada Timotius sebagian besar berisi nasihat-nasihat pribadi kepada Timotius sebagai teman sekerja dan pembantu yang masih muda. Inti nasihatnya ialah supaya Timotius tabah. Ia dinasihati dan didorong supaya terus setia menyebarkan berita tentang Tuhan Yesus Kristus serta berpegang pada Perjanjian Lama dan ajaran tentang Kabar Baik dari Allah; juga supaya Timotius tetap bertugas sebagai guru dan pemberita Kabar Baik dari Allah, sekalipun menghadapi penderitaan dan pertentangan.
Timotius khusus diperingatkan supaya tidak turut campur dalam perdebatan-perdebatan yang bodoh dan tak bernilai. Perdebatan-perdebatan seperti itu tidak menghasilkan apa-apa, kecuali merusak pikiran orang yang mendengarnya.
Terhadap semuanya itu Timotius diingatkan supaya mengambil contoh dari kehidupan Paulus -- yaitu kepercayaannya kepada Kristus, kesabarannya, kasihnya, ketabahannya dan penderitaan yang dialaminya dalam penganiayaan.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-2
• Pujian dan dorongan 1:3--2:13
• Nasihat dan peringatan 2:14--4:5
• Keterangan tentang keadaan Paulus 4:6-18
• Penutup 4:19-22
Titus adalah seorang bukan Yahudi yang sudah masuk agama Kristen lalu menjadi teman sekerja dan pembantu Paulus dalam pekerjaannya. Surat ini ditujukan kepada Titus yang pada waktu itu berada di Kreta karena telah ditinggalkan di sana oleh Paulus untuk mengurus jemaat di sana. Ada tiga hal yang dikemukakan di dalam surat ini.
Pertama, Titus diingatkan mengenai sifat-sifat orang yang boleh menjadi pemimpin jemaat. Hal itu dikemukakan terutama karena kelakuan orang-orang di Kreta banyak yang jahat. Kedua, Titus dinasihati mengenai bagaimana seharusnya ia mengajar setiap golongan orang yang menjadi anggota jemaat itu, yaitu golongan laki-laki dan wanita yang sudah tua (yang seharusnya mengajar pula orang-orang yang lebih muda dari mereka), golongan orang-orang muda, dan golongan hamba-hamba. Akhirnya Titus diajar mengenai bagaimana seharusnya kelakuan orang Kristen. Yang paling penting ialah bahwa orang Kristen harus peramah dan suka damai, jangan membenci orang, jangan suka bertengkar atau menimbulkan perpecahan.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-4
• Pemimpin-pemimpin jemaat 1:5-16
• Kewajiban pelbagai golongan orang di dalam jemaat 2:1-15
• Nasihat dan peringatan 3:1-11
• Penutup 3:12-15
10. Filemon
Surat paulus kepada Filemon ditulis kira-kira tahun 85-90 M. Kitab ini hanya satu pasal saja. Filemon adalah seorang Kristen terkemuka yang rupanya menjadi anggota jemaat di Kolose. Ia memiliki seorang hamba yang bernama Onesimus. Hamba itu telah lari dari Filemon, tuannya itu, kemudian entah bagaimana telah berkenalan dengan Paulus ketika Paulus berada di dalam penjara. Dengan bimbingan Paulus, Onesimus menjadi orang Kristen.
Surat Paulus Kepada Filemon ini merupakan permohonan Paulus supaya Filemon mau berdamai dengan Onesimus, hambanya itu, yang sedang disuruh pulang oleh Paulus. Paulus minta supaya Filemon sudi menerima kembali Onesimus bukan hanya sebagai hamba yang sudah dimaafkan, tetapi juga sebagai sesama orang Kristen.
Isi :
• Pendahuluan 1-3
• Kasih dan iman Filemon 4-7
• Permintaan untuk Onesimus 8-22
• Penutup 23-25
11. Ibrani
Ditulis kira-kira tahun 80-90 M. Surat Kepada Orang Ibrani ini ditujukan kepada sekelompok orang Kristen, yang karena terus-menerus mengalami tekanan, mungkin akan murtad dari kepercayaan mereka kepada Kristus. Penulis surat ini berusaha mendorong mereka supaya tetap percaya. Untuk itu ia menunjukkan bahwa Yesus Kristus adalah pernyataan Allah yang sempurna. Tiga perkara dikemukakan oleh penulis surat ini. Pertama, Yesus adalah Anak Allah -- Anak yang kekal. Anak Allah itu menunjukkan ketaatan-Nya kepada Bapa melalui ketabahan-Nya untuk menderita. Sebagai Anak Allah, Yesus lebih tinggi dari nabi-nabi dalam Perjanjian Lama. Ia pun lebih tinggi dari malaikat atau Musa sendiri. Kedua, Allah telah menyatakan Yesus sebagai imam abadi yang lebih tinggi daripada imam-imam dalam Perjanjian Lama. Ketiga, dengan perantaraan Yesus, orang yang percaya kepada-Nya dibebaskan dari dosa dan dari ketakutan dan kematian. Sebagai Imam Agung, Yesus memberikan kepada manusia keselamatan sejati yang tidak dapat diberikan oleh upacara-upacara persembahan kurban dan upacara-upacara lainnya di dalam agama Yahudi. Upacara-upacara itu hanya dapat memberikan gambaran dari keselamatan sejati itu saja, lain tidak.
Dengan mengemukakan contoh-contoh iman dari tokoh-tokoh terkenal dalam sejarah Israel (pasal 11), penulis surat ini menganjurkan para pembacanya supaya tetap setia. Di dalam pasal 12 ia mendorong mereka supaya terus setia sampai akhir, dengan hanya melihat pada Yesus. Ia mendorong mereka juga supaya tabah menderita dan tabah menanggung tekanan-tekanan dan penganiayaan terhadap diri mereka. Surat ini diakhiri dengan nasihat dan peringatan.
Isi :
• Pendahuluan: Kristus adalah pernyataan Allah yang sempurna 1:1-3
• Kristus lebih tinggi dari malaikat 1:4--2:18
• Kristus lebih tinggi dari Musa dan Yosua 3:1--4:13
• Keistimewaan pekerjaan Kristus sebagai imam 4:14--7:28
• Keistimewaan perjanjian Kristus 8:1--9:28
• Keistimewaan kurban Kristus 10:1-39
• Pentingnya iman 11:1--12:29
• Nasihat dan penutup 13:1-25
12. Yakobus
Ditulis kira-kira tahun 55-70 M. Surat Yakobus ditujukan kepada "semua umat Allah yang tersebar di seluruh dunia". Dengan memakai berbagai peribahasa, Yakobus memberikan di dalam suratnya ini sejumlah petunjuk dan nasihat yang praktis untuk orang Kristen mengenai kelakuan dan perbuatan Kristen. Dari pandangan Kristen ia menguraikan berbagai pokok seperti misalnya kekayaan dan kemiskinan, godaan, kelakuan yang baik, prasangka, iman dan perbuatan, ucapan-ucapan mulut, kebijaksanaan, pertengkaran, keangkuhan dan kerendahan hati, hal menyalahkan orang lain, membual, kesabaran, dan doa.
Surat ini menekankan bahwa dalam menjalankan agama Kristen, iman harus disertai perbuatan.
Isi :
• Pendahuluan 1:1
• Iman dan kebijaksanaan 1:2-8
• Kemiskinan dan kekayaan 1:9-11
• Cobaan dan godaan 1:12-18
• Mendengar dan berbuat 1:19-27
• Peringatan supaya tidak membeda-bedakan orang 2:1-13
• Iman dan perbuatan 2:14-26
• Orang Kristen dan ucapan-ucapan mulutnya 3:1-18
• Orang Kristen dan dunia 4:1--5:6
• Berbagai-bagai petunjuk 5:7-20
13. I-II Petrus
Surat Petrus I ditulis kira-kira tahun 64-66 M di Roma, dan yang II kira-kira tahun 66 di Roma juga.
Surat Petrus Yang Pertama ini ditujukan kepada orang-orang Kristen yang tersebar di seluruh bagian utara Asia Kecil. Mereka disebut "umat pilihan Allah". Maksud utama surat ini ialah untuk menguatkan iman para pembacanya yang sedang mengalami tekanan dan penganiayaan karena percaya kepada Kristus. Petrus mengingatkan para pembacanya akan Kabar Baik tentang Yesus Kristus yang merupakan jaminan harapan mereka. Sebab, Yesus Kristus sudah mati, hidup kembali dan berjanji akan datang lagi. Atas dasar itu mereka hendaknya rela dan tahan menderita, sambil menyadari bahwa penderitaan mereka merupakan ujian apakah mereka betul-betul percaya kepada Kristus. Juga mereka harus yakin bahwa mereka akan dibalas oleh Tuhan pada saat Yesus Kristus kembali.
Di samping menguatkan iman para pembacanya yang sedang dalam kesukaran itu, Petrus meminta supaya mereka hidup sebagai pengikut-pengikut Kristus.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-2
• Nasihat supaya mengingat bahwa Allah menyelamatkan manusia1:3-12
• Nasihat supaya hidup khusus untuk Allah 1:13--2:10
• Kewajiban orang Kristen dalam masa penderitaan 2:11--4:19
• Kerendahan hati dan pelayanan orang Kristen 5:1-11
• Penutup 5:12-14
Surat Petrus Yang Kedua ini ditujukan kepada seluruh umat Kristen yang mula-mula. Surat ini ditulis terutama untuk menentang pekerjaan guru-guru yang mengajarkan hal-hal yang salah, dan juga untuk memberantas perbuatan-perbuatan tak patut yang dihasilkan oleh ajaran guru-guru itu. Supaya tidak dipengaruhi oleh ajaran-ajaran itu, orang Kristen harus berpegang kepada ajaran yang benar tentang Allah dan tentang Yesus Kristus -- yaitu ajaran yang disampaikan oleh orang-orang yang telah menyaksikan dan mendengar sendiri Yesus mengajar.
Yang terutama dirisaukan dalam surat ini ialah orang-orang yang mengajar bahwa Kristus tidak akan datang lagi untuk kedua kalinya. Surat ini menerangkan bahwa kedatangan Kristus itu nampaknya lambat karena Allah "tidak mau seorang pun binasa. Ia ingin supaya semua orang bertobat dari dosa-dosanya".
Isi :
• Pendahuluan 1:1-2
• Panggilan Allah kepada orang Kristen 1:3-21
• Guru-guru palsu 2:1-22
• Kedatangan Kristus untuk kedua kali 3:1-18
14. I-III Yohanes
Surat Yohanes ditulis kira-kira tahun 90 M di Efesus. Surat Yohanes Yang Pertama ditulis dengan dua maksud. Pertama, untuk memberi dorongan kepada para pembacanya supaya mereka hidup bersatu dengan Allah dan Anak-Nya Yesus Kristus. Kedua, untuk mengingatkan mereka supaya tidak mengikuti ajaran-ajaran salah yang dapat merusak kesatuan mereka dengan Allah dan Yesus Kristus. Ajaran-ajaran yang salah itu didasarkan atas kepercayaan bahwa apa saja yang bersentuhan dengan dunia, menghasilkan yang jahat; jadi, Yesus Anak Allah, tidak mungkin telah menjadi manusia. Guru-guru yang mengajarkan ajaran-ajaran yang salah itu berkata bahwa diselamatkan berarti dilepaskan dari urusan-urusan kehidupan di dunia ini; mereka mengajar juga bahwa keselamatan tidak ada hubungannya dengan hal-hal mengenai kesusilaan atau kasih terhadap sesama manusia.
Pertentangan dengan ajaran-ajaran itu, penulis surat ini mengemukakan dengan jelas bahwa Yesus Kristus sungguh-sungguh sudah menjadi manusia sejati. Ia menekankan juga bahwa semua orang yang percaya kepada Yesus serta mengasihi Allah harus pula mengasihi satu sama lain.
Isi :
• Pendahuluan 1:1-4
• Terang dan gelap 1:5--2:29
• Anak-anak Allah dan anak-anak Iblis 3:1-24
• Yang benar dan yang salah 4:1-6
• Kewajiban untuk mengasihi 4:7-21
• Kepercayaan yang membawa kemenangan 5:1-21
Surat Yohanes Yang Kedua ini ditulis oleh "pemimpin jemaat" kepada "Ibu yang dipilih oleh Allah" dan kepada anak-anaknya yang dicintai. Mungkin yang dimaksud dengan "Ibu dan anak-anaknya" ialah sebuah jemaat dan anggota-anggotanya.
Dalam suratnya yang pendek ini penulis surat ini meminta dua hal kepada pembacanya. Pertama, supaya mereka mengasihi satu sama lain. Kedua, supaya mereka waspada terhadap guru-guru palsu dan ajaran-ajaran guru-guru itu.
Isi :
• Pendahuluan 1-3
• Pentingnya kasih 4-6
• Peringatan terhadap ajaran-ajaran yang salah 7-11
• Penutup 12-13
Surat Yohanes Yang Ketiga ini ditulis oleh seorang "pemimpin jemaat" kepada seorang pemuka jemaat yang bernama Gayus. Penulis surat ini memuji Gayus karena bantuannya kepada orang-orang Kristen lainnya. Ia juga memperingatkan Gayus terhadap seorang laki-laki bernama Diotrefes.
Isi :
• Pendahuluan 1-4
• Gayus dipuji 5-8
• Diotrefes disalahkan 9-10
• Demetrius dipuji 11-12
• Penutup 13-15
15. Yudas
Ditulis kira-kira tahun 90 M. Surat Yudas ini ditulis untuk memperingatkan para pembacanya supaya waspada terhadap guru-guru palsu yang menyebut dirinya Kristen. Dalam surat yang pendek ini, yang isinya mirip dengan surat Petrus yang kedua, penulisnya memberi dorongan kepada para pembacanya supaya terus berjuang untuk iman.
Isi :
• Pendahuluan 1-2
• Sifat, pengajaran dan nasib guru-guru palsu 3-16
• Nasihat supaya tetap percaya 17-23
• Doa pujian 24-25
Tidak ada komentar:
Posting Komentar