2.2 Kelompok II : Berbagai Pengajaran ( Ayub – Kidung Agung)
2.2.1 Pengantar
Pengajaran yang dimaksud dalam kelompok kitab ini adalah menunjukkan dasar pemakaian bangsa Israel pada berbagai kitab ini sebagai bekal untuk pengajaran. Pengajaran adalah salah satu pekerjaan yang penting yang harus dilakukan sesuai dengan perintah Allah. Adalah tugas orang tua mengajar anak-anaknya, tugas seorang guru mengajar murid-muridnya, dan adalah tugas seorang hamba Tuhan mengajar agar iman jemaat tetap teguh. Bangsa Israel tahu benar betapa pentingnya pengajaran, sehingga untuk melakukan hal itu mereka pun mencari bahan-bahan melalui kitab-kitab pengajaran.
2.2.2 Pembagiannya
Ada 5 (lima ) kitab yang masuk dalam kelompok ini, yaitu :
- Ayub
- Mazmur
- Amsal
- Pengkhotbah
- Kidung Agung
2.2.3 Penjelasan masing-masing kitab
1. Ayub
Kitab Ayub dianggap sebagai sebuah sastra hokmah atau nasehat hikmat ketika menghadapi kesusahan dan penderitaan. Ada satu pertanyaan ketika kita membaca kitab Ayub, yaitu mengapa orang benar dan setia kepada Allah diijinkan untuk menderita? Melalui kitab ini kita diajar untuk tetap setia kepada Tuhan apapun yang terjadi dalam hidup kita.
Buku Ayub adalah kisah tentang seorang yang baik budi, ia mengalami musibah hebat; ia kehilangan semua anaknya dan segala harta bendanya, lalu dihinggapi penyakit kulit yang menjijikkan. Dalam tiga rangkaian percakapan yang bersajak, si penulis menggambarkan bagaimana teman-teman Ayub, dan Ayub sendiri menanggapi malapetaka itu. Pokok yang penting dalam percakapan-percakapan itu ialah yang menyinggung caranya Allah memperlakukan manusia. Pada bagian terakhir, Allah sendiri menyatakan diri-Nya kepada Ayub.
Teman-teman Ayub menjelaskan penderitaan Ayub itu menurut ajaran agama yang tradisional. Pada sangka mereka, Allah selalu mengganjar orang yang baik dan menghukum orang yang jahat. Jadi, penderitaan Ayub hanya dapat berarti bahwa ia telah berbuat dosa. Tetapi bagi Ayub pendapat itu terlalu dangkal; tidak sepantasnya ia mendapat hukuman yang sekejam itu, sebab ia seorang yang sangat baik dan jujur. Ia tidak dapat mengerti mengapa Allah membiarkan orang seperti dirinya mengalami begitu banyak bencana, dan dengan berani ia menantang Allah. Ayub tidak kehilangan kepercayaannya kepada Allah, tetapi ia sungguh-sungguh ingin supaya dibenarkan oleh Allah dan supaya mendapat kembali kehormatannya sebagai orang yang baik.
Allah tidak memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan Ayub, tetapi Allah menanggapi kepercayaan Ayub dengan memberinya banyak contoh mengenai kuasa dan hikmat-Nya. Contoh-contoh itu dilukiskan dengan puisi. Kemudian dengan segala rendah hati, Ayub mengakui kebijaksanaan dan keagungan Allah, lalu menyesali kata-katanya yang keras dan penuh kemarahan itu.
Bagian terakhir dari kisah ini, yang ditulis dengan bahasa biasa, menuturkan bagaimana Ayub dikembalikan kepada keadaannya semula, dengan kekayaan yang jauh melebihi kekayaannya sebelum itu. Allah memarahi teman-teman Ayub karena mereka tidak dapat memahami arti kesengsaraan Ayub. Hanya Ayublah yang sungguh-sungguh menyadari bahwa Allah lebih besar daripada yang telah diajarkan oleh agama yang tradisional itu.
Isi :
- Pendahuluan 1:1--2:13
- Ayub dan teman-temannya 3:1--31:40
o Keluhan Ayub 3:1-26
o Percakapan pertama 4:1--14:22
o Percakapan kedua 15:1--21:34
o Percakapan ketiga 22:1--27:23
o Pujian terhadap hikmat 28:1-28
o Pernyataan Ayub yang terakhir 29:1--31:40
- Wejangan Elihu 32:1--37:24
- TUHAN menjawab Ayub 38:1--42:6
- Penutup 42:7-17
2. Mazmur
Buku Mazmur adalah bagian dari Alkitab yang merupakan buku nyanyian dan buku doa. Buku ini dikarang oleh berbagai pujangga dalam waktu yang lama sekali. Nyanyian-nyanyian dan doa-doa ini dikumpulkan oleh orang Israel dan dipakai dalam ibadat mereka, lalu akhirnya dimasukkan ke dalam Alkitab.
Sanjak-sanjak keagamaan ini bermacam ragam: ada nyanyian pujian dan ada nyanyian untuk menyembah Allah; ada doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Allah, permohonan supaya musuh dihukum. Doa-doa ini ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah.
Mazmur-mazmur dipakai oleh Yesus, dikutip oleh penulis-penulis Perjanjian Baru, dan menjadi buku ibadat yang sangat dihargai oleh Gereja Kristen sejak semula.
Isi :
Ke-150 Mazmur dibagi dalam lima kelompok atau buku, sebagai berikut:
- Buku Pertama : Mazmur 1--41
- Buku Kedua : Mazmur 42--72
- Buku Ketiga : Mazmur 73--89
- Buku Keempat : Mazmur 90--106
- Buku Kelima : Mazmur 107--150
Dalam bahasa Yunani Mazmur disebut Psalmoi yang berarti memetik atau membunyikan. Pada awalnya kata ini dipakai untuk nyanyian dan music. Tetapi pengertiannya berkembang menjadi nyanyian pujian kepada Tuhan. Dalam bahasa Indonesia disebut Mazmur yang berasal dari kata Ibrani Mizmor, artinya memuji Tuhan melalui alat music. Sama juga dengan pengertia bahasa Ibrani tehilim atau lagu pujian.
Kitab Mazmur banyak berisi nyanyian yang digubah oleh Raja daud. Itu sebabnya kitab ini sering disebut Mazmur Daud. Namun sebenarnya tidak semua isi Mazmur ini dituliskan oleh Daud, ada juga yang nyanyian Harun, Asaf, SAlomo, keturunan Kora, dll. Mazmur ditulis sebelum dan masa pembuangan Babel.
Jika kita teliti kitab Mazmur in, kita akan melihat banyak hal yang sangat berharga bagi pembacanya, yaitu : Mazmur Penyembahan dan Pujian, Mazmur Iman dan Doa.
a. Mazmur Pujian
- Madah, artinya lagu pujian untuk memuliakan Allah Israel karena seluruh ciptanNya ( Maz. 8, 19, 29, 33, 65, 66:1-12, 100, 103, 104, 111, 113, 114, 117, 135, 136, 145, 146, 147, 148, 150).
- Mazmur Tuhan Raja, dalam mazmur ini Allah dipuji sebagai raja Israel dan Raja seluruh bumi (teokrasi). ( Maz. 47,93,95-99).
- Lagu Sion, Melalui mazmur ini Allag dimuliakan karena pemilihan dan penyertaanNya atas Yerusalem (Sion). (Maz. 46, 48, 76, 84,97,122)
b. Mazmur Doa
- Permohonan, Mazmur yang merupakan doa permohonan banyak ditemukan dalam kitab Mazmur, ada kurang lebih 1/3 dari keseluruhan 150 pasal Mazmur. Doa ini masih terbagi 2 yaitu doa pribadi dan doa keluarga/jemaat. Yang tergolong dalam doa pribadi yaitu Pasal 5,6,7,13,17,22,25,26,28,31,35,38,39,2,43,51,54,55,56,57,59,61,63,64,69,70,71,86,88,102,109,120,130,140,141,143. Yang tergolong doa jemaat : Pasal 12, 44, 58, 60, 74, 79, 80, 83, 85,94, 123, 137.
- Iman, Mazmur keluar dari hati yang tenang, hati yang bersukacita dan iman yang teguh ditengah berbagai kesulitan dan kesusahan hidup. Mazmur iman ini juga dibagi 2 yaitu : Doa Iman pribadi dan doa iman jemaat. Yang tergolong doa iman pribadi (3,4,,11,16,23,27,62,121,131. Yang tergolong doa iman jemaat ( 115,125,129).
- Ucapan syukur, Melalui mazmur ucapan syukur ini menunjukkan rasa syukur karena Tuhan mendengar doanya dan diselamatkan dari berbagai kesusahan. Samaseperti diatas dibagi 2 : Pribadi (30,32,40,66,92,116,138). Jemaat (67,107,118,124)
c. Mazmur raja
Isi Mazmur yang menceritakan kepemimpinan raja-raja Israel. Raja adalah hamba Allah yang mendirikan kerajaaNya di dunia ini,khususnya ditengah-tengah bangsa Israel.(Pasal 2,18,20,21,45,72,89,101,110,132,144).
d. Mazmur Pengajaran
Mazmur Pengajaran bisa dibagi dalam 4 kelompok :
1. Hikmat, Dipakai untuk mengajarkan penggunaan hikmat dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk menafsirkan hokum dalam kehidupan orang percaya. (Pasal 1,19,34,37,49,73,112,119,127,128,133)
2. Mazmur untuk mengingat perbuatan-perbuatan Allah, termasuk Mazmur Sejarah yang menunjukkan penyertaan Allah yang menyelamatkan bangsa Israel mulai dari pemanggilan Abraham sampai masuk ke tanah Kanaan. Maksudnya adalah untuk mengajar agar bangsa itu terbiasa mengambil hikmah dari perjalanan nenek moyang mereka (Pasal 78, 105, 106)
3. Mazmur Kenabian, Yaitu menyukuri kehadiran para nabi ditengah-tengah perjalanan mereka sebagai bangsa dan mengingatkan agar jangan menyimpang dari jalan Allah. ( Pasal. 14,50, 52, 53, 75, 81, 82)
4. Liturgi, Dibuat untuk dipakai memuji Tuhan sebagai cara mengajar mereka agar mengerti semua perbuatan Allah dalam hidupnya. Biasanya dilakukan secara responsorial. (Pasal 15 dan 24)
Selain itu masih ada beberapa pasal Mazmur yang sulit ditentukan kelompoknya, seperti Pasal 9,10,36,63,68,77,90,91,108. Yang harus diartikan satu persatu.
3. Amsal
Kitab Amsal ini, sama seperti kitab Ayubdan kitab Pengkhotbah dianggap sebagai sastra hokmah dalam PL. Amsal ini merupakan kumpulan karya sastra dari nasehat hikmat tradisionil.
Buku Amsal adalah suatu kumpulan ajaran tentang cara hidup yang baik. Ajaran-ajaran itu diungkapkan dalam bentuk petuah, peribahasa dan pepatah. Kebanyakan di antaranya menyangkut persoalan-persoalan yang timbul dalam hidup sehari-hari. Buku ini mulai dengan peringatan ini, "Untuk memperoleh pengetahuan, orang harus pertama-tama mempunyai rasa hormat dan takut kepada TUHAN." Selain tentang cara-cara hidup yang baik, buku ini mengajar orang untuk memakai pikiran sehat dan bersopan santun. Peribahasanya banyak dan menunjukkan betapa dalamnya pengetahuan guru-guru Israel zaman dahulu mengenai sikap dan tindakan orang bijaksana dalam keadaan-keadaan tertentu. Petuah-petuah itu menyangkut berbagai bidang, termasuk hubungan dalam keluarga, urusan dagang, sopan santun dalam pergaulan, perlunya menguasai diri. Kecuali itu, buku ini banyak juga mengemukakan sifat-sifat yang baik, seperti misalnya: rendah hati, sabar, menghargai orang miskin dan setia kepada kawan.
Isi :
• Hikmat diagungkan 1:1--9:18
• Petuah-petuah Salomo 10:1--29:27
• Ucapan-ucapan Agur 30:1-33
• Ucapan-ucapan Lemuel 31:1-9
• Pujian kepada istri yang berbudi 31:10-31
4. Pengkhotbah
Buku Pengkhotbah berisi buah pikiran dari 'Sang Pemikir'. Ia merenungkan dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang penuh pertentangan, ketidakadilan dan hal-hal yang sulit dimengerti. Maka disimpulkannya bahwa "hidup itu sia-sia". Ia tak dapat memahami tindakan Allah dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian, dinasihatinya orang-orang untuk bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak mungkin dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Allah.
Kebanyakan dari buah pikiran Sang Pemikir itu bernada sumbang, bahkan putus asa. Tetapi kenyataan bahwa buku ini termasuk dalam Alkitab, menunjukkan bahwa iman yang mendasarkan Alkitab cukup luas untuk mempertimbangkan juga keragu-raguan dan keputusasaan semacam itu. Banyak orang yang telah membaca buku ini merasa terhibur, karena mereka seolah-olah melihat sifat-sifat mereka berdiri di dalam buku Pengkhotbah ini. Mereka pun sadar bahwa Alkitab yang mencerminkan pemikiran-pemikiran yang sumbang itu, juga memberi harapan tentang Allah, harapan yang memberi arti kehidupan yang sebenarnya.
5. Kidung Agung
Kidung Agung adalah kumpulan nyanyian cinta. Sebagian besar berupa nyanyian bersahut-sahutan antara seorang pria dan seorang wanita. Dalam beberapa terjemahan buku ini disebut Nyanyian Salomo, karena dalam ayat pertama Salomo disebut sebagai penciptanya.
Nyanyian-nyanyian ini oleh orang Yahudi sering diartikan sebagai hubungan antara Allah dan umat-Nya, dan oleh orang Kristen sebagai hubungan antara Kristus dan Gereja.
Isi :
• Nyanyian Pertama 1:1--2:7
• Nyanyian Kedua 2:8--3:5
• Nyanyian Ketiga 3:6--5:1
• Nyanyian Keempat 5:2--6:3
• Nyanyian Kelima 6:4--8:4
• Nyanyian Keenam 8:5-14
Kesimpulan
Kepada bangsa Israel selalu ditekankan akan pentingnya pengajaran kepada generasi berikutnya. Pengajaran adalah suatu tugas besar yang harus dilakukan orang tua kepada anak-anaknya. Selain itu Buku pengajaran ini penting supaya mereka tetap memuji Tuhan dalam hidupnya dan menegrti bahwa hanya Tuhanlag satu-satunya yang layak untuk dipuji.
Pujian itu lahir dari iman yang benar, oleh karena itu dalam situasi dukacita pun kita harus tetap memuji Tuhan, itulah cerminan iman. Pujian yang benar adalah ketika kita tetap menjaga agar hidup kita selalu berjalan sesuai dengan kehendak Allah.Setiap orang percaya terpanggil untuk mengenal dan merasakan serta menerima kasih Allah. Oleh karena itu kita juga terpanggil untuk saling mengasihi dengan sesame.
Renungan
Pengajaran akan firman Tuhan kepada jemaat, adalah tugas gereja dan para pelayan supaya mereka mengerti bagaimana memuji Tuhan dengan benar. Dan adalah tugas gereja dan para pelayan untuk menjaga iman percaya para jemaat agar senantiasa tetap setia memuju Tuhan dalam suka maupun duka.
Pelayan Tuhan terpanggil menjadi teladan dalam kesungguhannya melakukan tugas pengajaran dan pujian kepada Allah. Pelayan gereja terpanggil untuk menjadikan bahwa hanya Allah sendirilah yang patut untuk dipuji, bukan dirinya sendiri. Pelayan terpanggil untuk hidup dalam kasih yang benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar